Pilkada Ponorogo Memanas dan Rawan Konflik

PONOROGO (TEROPONGREYOG) - Hari pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Ponorogo telah digelar kemarin, Rabu (9/12/2015). Masyarakat tampak berbondong-bondong mendatangi TPS untuk menggunakan hak pilih mereka.

Dari Teropong kami di lapangan, tampak Pemilukada tahun ini di Ponorogo terasa berbeda, baik siasana, maupun situasi yang ada. Hal tersebut tentunya disebabkan berbagai faktor yang terjadi menjelang pelaksanaan pemungutan suara.

Seperti kejadian -kejadian tersebut akibat buruknya kesadaran baik dari masyarakat, timses dari paslon, maupun Paslon seniri. Misalnya saja menjelang pelaksanaan, banyak terjadi kasus money politic yang tertangkap tangan, baik melalui panwas, maupun warga. Dari informasi yang masuk, terdapat empat kasus money politic yang ketangkap tangan, seperti di Tanjungsari, Ngrupit, dan dua tempat lainya.

Ini salah satu yang menjadi faktor pemicu terjadinya konflik, terlebih lagi saat proses pemungutan suara usai, kedua calon terkuat yaitu pasangan nomor urut 1, Ipong Muhlissoni - Djarno telah menyatakan kenanganya dengan aksi potong rambut oleh pendukung, meski KPU belum merelease perolehan masing masing calon.

Dan tak mau kalah dengan nomor urut 1, pasangan nomor urut 2, juga melakukan hal yanh sama dengan melakukan konfoi keliling kota Reyog karena menurutnya, pasangan Sugiri Sancoko - Sukirno unggul 4500 suara, berdasarkan data C 1, yang didapat dari saksi pasangan tersebut di tiap TPS.

Hal ini tentunya yang menyebabkan jajaran kepolisian menurunkan ratusan personilnya guna melakukan pengamanan agar tidak terjadi gesekan dan konflik. Kita semua tentunya berharap, Ponorogo tetap aman, nyaman, tentram dan damai. Semoga saja sukses. (warok)

Subscribe to receive free email updates: