Dorong Produktifitas Pertanian, Pj. Bupati Ponorogo Serahkan Alsintan

 PONOROGO (TEROPONGREYOG) – Penjabat Bupati Ponorogo Ir. Maskur, MM menyerahkan secara simbolis alat-alat dan mesin pertanian (Alsintan) kepada kelompok tani, bertempat di Aula SMK Pemkab Ponorogo yang dulu merupakan Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) Dati II Ponorogo, Jum’at (27/11/2015). Adapun Alat-alat dan mesin pertanian tersebut yaitu : Tractor Rotari, Ultivator mesin pendangir jagung dan sebagainya.
    
Dalam sambutannya, Ir. Maskur menerangkan, bantuan Alsintan ini merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten Ponorogo terhadap petani untuk mendukung program swasembada pangan. “Alsintan ini berasal dari dana APBD bersumber dari DPH-CTH diberikan kepada kelompok tani khusus komoditas perkebunan tebu dan tembakau,” terangnya.

Menurutnya, pengembangan alat-alat dan mesin pertanian tidak terlepas dari perubahan struktur ekonomi masyarakat. “Alsintan bukan hanya berperan dalam meningkatkan luas tanam dan intensitas tanam akan tetapi juga untuk meningkatkan produktivitas dan efesiensi usaha tani,” tegasnya.

Sementara itu, upaya Pemkab Ponorogo dalam bidang pertanian ini ternyata sejalan dengan apa yang dilakukan SMK Pemkab yang notabene dulunya merupakan Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) Dati II Ponorogo. SMK yang dipimpin Syamsuddin, ST itu berinovasi menciptakan karya tepat guna berupa Mesin Penyiang Gulma.

Sebagai sekolah yang pernah berkecimpung di pertanian, pihaknya merasa tergugah untuk meciptakan alat ini karena beberapa musim tanam ini petani banyak yang mengeluhkan biaya untuk kegiatan penyiangan. Apalagi, kata dia, alat ini bisa menjadi solusi dengan adanya fenomena minimnya tenaga tani. “Sekarang itu mencari tenaga kerja petani sangat sulit, maka alat ini bentuk kepedulian kami mengatasi permasalahan itu,” terang Syamsuddin ST kepala SMK Pemkab.

Alat yang menggunakan bahan bakar bensin itu bekerja layaknya mesin traktor namun berbentuk mini. Sistem kerjanya, motor akan mengerakan as roda yang dihubungkan dengan semacam ‘garu’ bekerja menghancurkan rumput. “Sekali jalan bisa menyiangi 3 baris padi. Jadi jelas ini mengurangi kelelahan kerja, dan mampu menekan ongkos kerja penyiangan,” tandasnya.

Selain itu, rumput atau gulma yang hancur selanjutnya bisa menjadi pupuk alami. Secara teknis, cakar pada mesin ini, selain mencabut rerumputan juga dapat memperbaiki aerasi tanah yang berguna merangsang pertumbuhan akar. “Kalau manual biasanya diinjak atau ditaruh di pematang, cara itu sebenarnya malah membuat berkembang bibit gulma,” jlentrehnya.

Karya spektakuler ini ternyata digarap gabungan siswa di dua jurusan yakni Teknik Kendaraan Ringan (TKR) maupun Auto Bodi. “Kita tekankan meski dirumpun TKR atau Bodi jangan berkutat disitu saja. Kami dorong untuk membuat alat tepat guna yang bermanfaat bagi masyarakat,” sebutnya. (warok)

Subscribe to receive free email updates: