SADARKAH KITA MASIH TERJAJAH DI NEGERI KITA SENDIRI....!!!!!

Koruptor Adalah Penjajah Nomer Satu Yang Mesti Kita Basmi

Ilustrasi Koruptor
PONOROGO (TEROPONGREYOG) - Pada jaman penjajahan dulu, terutama masa Kolonial Belanda dan Jepang, para penjajah datang dan bekerjasama dengan raja-raja, tuan-tuan tanah, dan orang-orang kaya serta para jawara di masyarakat. Mereka berkolaborasi dalam merampas tanah-tanah rakyat, memaksa rakyat bekerja untuk tanah-tanah mereka, dan merampas hasil-hasilnya untuk kesejahteraan mereka.

Kerakusan dan sikap hanya mementingkan kenikmatan dan perutnya sendiri membuat anak negeri rela menyakiti bangsanya sendiri. Apakah kondisi ini sudah berubah setelah kita mendeklarasikan kemerdekaan 60 tahun silam? Ternyata tidak. Profesor Veth seorang peneliti Indonesia di awal abad 20 pernah mengatakan Indonesia sejak awalnya selalu menjadi bangsa yang terjajah. Dalam tulisannya ia menyitir sebuah syair seperti di bawah ini:

"Dipantainya tanah jawa rakyat berdesak-desakan datang selalu tuan-tuannya setiap masa mereka beruntun-runtun bagai runtunan awan tapi anak pribumi sendiri tak pernah kuasa"
         
Yaa..! Itulah yang terjadi sampai hari ini. Para penjajah boleh pergi secara fisik, tapi penjajahan tidak pernah pergi dari bumi pertiwi. Hari ini kita justru dijajah oleh bangsa sendiri. Mereka menentukan aturan, membuat keputusan yang menyangkut hajat hidup rakyat banyak namun demi kepentingan penguasa, orang-orang kaya atau para "jawara".

Di jaman Orde Baru, Suharto memproduksi aturan yang sengaja ditujukan untuk membantu orang-orang kaya. Ada aturan tentang Mobil Nasional yang menguntungkan anaknya, ada aturan subsidi pajak impor gandum sebesar Rp2,1 Trilyun untuk pengusaha China penguasa Bogasari, dan masih banyak lagi.
         
Di era reformasi, kita juga menyaksikan pemerintah membuat aturan-aturan yang memudahkan para koruptor merampas uang negara melalui Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Begitu juga sampai hari ini,modus kolaborasi orang kaya dan pemerintah untuk membuat aturan yang berpihak pada orang-orang kaya masih saja dengan mudah terlaksana. Bank Century adalah salah satu contoh yang sangat nyata, meski pemerintah berusaha setengah mati untuk memanipulasi dan menutup-nutupi.

Saat orang-orang kaya, para "jawara" dan penguasa dengan mudah membuat aturan-aturan yang hanya menguntungkan perut mereka, rakyat malah terus didera oleh berbagai derita dan tragedi atas nama hukum. Rakyat miskin sangat mudah diadili sementara koruptor besar sangat disayangi. Uang negara untuk subsidi rakyat kecil terus dihabisi, tapi pengusaha besar yang lari keluar negeri membawa uang rakyat di Century malah disubsidi.
        
Korupsi pada hakikatnya adalah penjajahan terhadap bangsa sendiri. Inilah yang seharusnya kita sadari saat ini, Karena korupsi yang merajalela dan dilindungi penguasa atas nama aturan yang mereka buat sendiri telah menyebabkan rakyat kehilangan kesempatan untuk menikmati kekayaan negeri ini. Rakyat kehilangan kesempatan untuk mendapatkan kesejahteraannya dan itu artinya negara telah kehilangan relevansinya karena salah satu alasan dari berdirinya negara ini adalah untuk memajukan kesejahteraan umum, kesejahteraan seluruh rakyatnya.

Salah satu tujuan utama dari penjajahan adalah proses pemiskinan bangsa jajahan dan pengayaan bangsa penjajah dengan cara menjarah semua kekayaan yang ada di negeri jajahan, baik secara kasar dengan senjata, maupun secara "kooperatif" dengan membuat aturan-aturan yang merugikan rakyat.
        
Korupsi sesungguhnya sangat identik dengan penjajahan, karena merupakan proses pemiskinan rakyat yang dilakukan melalui penjarahan terhadap kekayaan rakyat untuk memperkaya para koruptor. Oleh karena itu selama pemimpin kita, pengusaha-pengusaha kita dan para aparat kita bermental korup, maka penjajahan terhadap bangsa sendiri akan terus terjadi. Inilah negeri di mana kita harus semakin meningkatkan energi dan keberanian untuk terus melakukan perlawanan, karena ketidakadilan, penindasan dan penjajahan sepertinya masih akan terus kita temukan.

Kita harus selalu melakukan pembaruan tekad untuk lebih berkomitmen lagi dalam memperjuangkan kebebasan negeri dari korupsi, berkomitmen untuk mengusir penguasa dan pengusaha yang ingin menjarah dan menjajah negeri untuk kepentingan sendiri, agar kesejahteraan umum benar- benar bisa tercipta di negeri ini.
        
Ini suatu tugas pokok bagi kita sebagai warga Indonesia yang bermoral, bercita-cita dan berbudi luhur. Marilah kita tegakkan Pancasila yang seakan-akan saat ini belum pernah berdiri tegak. Belum pernah lepas dari belenggu Penjajah. Mungkin pada jaman kakek nenek kita memang dari segi pendidikan belum punya, tapi sekarang kita semua sudah mampu untuk berfikir. Kita semua harus bejuang, berperang, usir penjajah dari Bumi Pertiwi.(WAROK)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "SADARKAH KITA MASIH TERJAJAH DI NEGERI KITA SENDIRI....!!!!!"

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.