Berbasis Ponpes, SMK PGRI 2 Ponorogo Wajibkan Siswanya Nyantri

PONOROGO (TEROPONGREYOG) – Pendidikan di SMK PGRI 2 Ponorogo benar-benar lengkap. Selain menjamin lulusannya kompeten, berprestasi dan siap kerja, SMK yang dipimpin Syamhudi Arifin, SE, MM ini juga menjamin anak didiknya memiliki pengetahuan agama serta karakter yang baik. Hal ini tidak lepas dari keseriusan SMK PGRI 2 Ponorogo memberikan pelayanan paripurna dengan program SMK PGRI 2 Ponorogo Berbasis Pondok Pesantren.

Terobosan berani satu-satunya di Ponorogo itu sukses dilaksanakan. Setelah tahun pertama menggandeng Ponpes Assakinah Village, kini ini SMK PGRI 2 Ponorogo bekerjasama dengan Pondok Ketrampilan Al Ikhlas, Babadan.

Sebanyak 2.400 siswa-siswi SMK PGRI 2 Ponorogo diwajibkan nyantri di pondok pesantren selama seminggu penuh. Mereka terbagi dalam 21 gelombang dengan jumlah masing-masing kelompok sebanyak 120 siswa. “Kami tidak hanya mencetak lulusan unggul dan berprestasi di bidang keahlian, lebih dari itu siswa ditanamkan juga akhlak yang mulia, salah satu caranya yakni dengan program sekolah berbasis pondok pesantren ini,” ungkap Syamhudi Arifin, SE, MM kepala SMK PGRI 2 Ponorogo saat pembukaan kloter pertama, Senin (9/11/2015) lalu.

Menurutnya, pesantren adalah tempat yang tepat untuk menggembleng anak didiknya tersebut. “Kami berprinsip segala sesuatu itu harus diserahkan kepada ahlinya. Kalau nyantri itu ya di pondok pesantren,” tegasnya.

Sementara itu, Drs. Suwito waka kesiswaan mengatakan, sekolahnya memang komitmen melaksanakan program SMK PGRI 2 Ponorogo berbasis pondok pesantren. “Mungkin hari ini belum bisa dirasakan, karena membangun karakter itu adalah investasi yang bakal dirasakan manfaatnya kelak di kemudian hari,” tegasnya.

Selama nyantri, siswa diwajibkan mengikuti semua kegiatan layaknya santri, seperti sholat jama’ah dan mengaji. Mereka juga dituntut untuk mematuhi segala tata tertib seperti tidak boleh membawa handphone, merokok, keluar tanpa ijin dan lain sebagainya. “Ini bukan sekolah kejam tapi karena kami sangat sayang dengan anak-anak semua,” ungkapnya.

Selain wajib mengikuti pondok pesantren, SMK PGRI 2 Ponorogo juga memiliki kebijakan yang cukup berani.”Siswa yang baca Alquran belum lulus, maka ijasahnya tidak diberikan sebelum bisa ngaji,” sebutnya. (warok)

Subscribe to receive free email updates: