Ujian Perangkat Desa Morosari Peserta Keluarkan Dana 16 Juta
suasana ujian perangkat |
Acara tersebut digelar mulai pukul 08.00 WIB dan juga di hadiri oleh Camat Sukorejo Drs Prianto Rumyarsono.MM, Kapolsek, Ndandramil, Kepala Desa Morosari dan tokoh Masyarakat.
"Ujian kali ini berjalan dengan lancar, satu peserta yaitu Sukron Edy Santoso juga mengerjakan soal yang di siapkan panitia dengan baik di saksikan oleh panitia dan pengawas," Ujar Camat Sukorejo.
Menurutnya, hasil langsung di koreksi oleh panitia dan langsung di umumkan kepada peserta dan tamu undangan. Sedangkan hasil akhir dari peserta ujian, menyatakan nilai 88 untuk Sukron Edi Santoso yang meraih nilai tertinggi. Dia adalah peserta yang dinyatakan lulus dalam ujian pengisian perangkat tersebut.
Sementara Ketua Panitia Pengisian Perangkat Sumadi dan Kepala Desa
Boimin saat di temui mengatakan, untuk persiapan pelaksanaan Pengisian Perangkat tersebut telah dilakukan selama Dua Bulan sejak awal pengajuan ke Kecamatan hingga pelaksanaan. Semua telah melalui mekanisme yang benar dan telah sesuai aturan Pemerintah.
Menurutnya, kepanitiaan melibatkan berbagai unsur Pemerintahan Desa, Lembaga dan Tokoh Masyarakat. Sedangkan biaya kegiatan tersebut sebesar Rp.11.000.000,00 berasal dari peserta ujian dan Desa.
Kades Boimin berharap, dengan terpilihnya Perangkat Desa, yakni Modin yang khusus mengurusi tentang kematian dalam ujian kali ini dapat membantu dan melaksanakan tugasnya dengan baik dan ikut mendukung program Pemerintahan Desa dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Sementara itu Camat Sukorejo Drs. Prianto Rumyarsono MM mengatakan, bahwa pihaknya yaitu muspika sebagai bagian Panitia Pengawas. Dia bertugas memantau secara langsung mekanisme pelaksanaan Pengisian Perangkat dari awal hingga pelaksanaanya.
Menurutnya, pelaksanaan pengisian Perangkat Desa Morosari sudah berjalan dengan baik dan sudah sesuai aturan maupun mekanisme yang ada.
"Semoga Perangkat Desa yang baru saja terpilih segera bisa ber adaptasi dan bekerja sesuai bidangnya," harapnya.
Sementara itu, beberapa warga dan pesarta ujian perangkat desa Morosari saat di konfermasi menjelaskan bahwa dalam seleksi tersebut peserta telah mengeluarkan dana sebesar 16 juta. Dana tersebut belum termasuk biaya untuk pelantikan.
Mereka kecewa ketika pihak desa menyatakan bahwa biaya hanya sebesar 10 juta yang sempat ditulis di sebuah media masa. Padahal mereka telah mengeluarkan sejumlah 16 juta rupiah. Mereka menganggap bahwa pihak panitia atau desa tidak transparan.
"Berarti ujian kali ini benar-benar tidak Transparan, kita bayar 16 juta kok dilaporkan hanya 10 juta," ujar keluarga dari peserta ujian. (warok)