Tiga Balon Bupati Ponorogo Diramalkan Akan Bertarung Sengit
PONOROGO (TEROPONGREYOG) - Menjelang Pilbup Kabupaten Ponorogo yang akan di gelar pada bulan Desember 2015 terdapat beberapa nama yang akan masuk dalam bursa Bakal Calon (Balon) Bupati Ponorogo.
Mari kita Teropong, siapa- siapa saja yang punya ambisi untuk bertarung dalam kompetisi Singgasana Keprabon di Kabupaten Ponorogo. Yang jelas mereka adalah putra terbaik Ponorogo yang sudah tidak diragukan lagi jiwa kepemimpinanya, sepak terjangnya maupun kiprahnya dalam memperjuangkan pendukung kususnya dan masyarakat ponorogo pada umumnya.
Disini tidak akan membahas calon yang memiliki kemungkinan kecil. Namun kami akan teropong tiga kandidat yang memiliki peluang untuk menjadi Bupati Ponorogo di periode 2015-2020 mendatang.
* Teropong Pertama H. Amin, SH
H Amin, SH adalah Bupati Ponorogo yang menjabat pada Periode 2010 - 2015. Dia adalah sosok grapyak dan sudah sangat dikenal oleh masyarakat
Ponorogo.
Dengan kemampuan dan pengalamanya membawa Ponorogo selama 5 tahun dan pernah juga menjabat wakil Bupati pada masa Bupati Muhadi di periode sebelumnya, Sosok Amin ini masih diyakini mempunyai basis masa yang kuat.
Dikalangan Masyarakat NU dan golongan masyarakat, Amin juga dibilang cukup dekat karena dirinya sering hadir dan turun ke masyarakat guna menghadiri undangan ataupun Khutbah Walimah pada acara resepsi pernikahan.
Meskipun di akhir masa kepemimpinanya ini bisa dibilang Amin mengalami terpaan badai yang cukup kuat akibat tidak kompaknya antara Bupati dan wakil Bupati yang saat ini tekena kasus korupsi yang melibatkan kepala dinas. Namun sosok H. Amin, SH masih punya peluang yang besar untuk menjadi Bupati lagi.
* Teropong Kedua H. Sugiri Sancoko, SE
H. Sugiri Sancoko adalah putra daereh asal kecamatan Sampung. Saat ini dia menjabat sebagai anggota DPR Propinsi Jawa Timur dari Partai Demokrat yang pada tahun lalu kembali lagi terpilih sebagai DPRD Jatim dengan perolehan duara terbanyak di dapil VII.
Dia adalah sosok yang dibesarkan dari wong cilik dan dikenal juga akrap dengan masyarakat dan para petani dan para pengusaha khususnya UKM karena saat ini dia berada di komisi yang membidangi Usaha Kecil dan Menengah tersebut.
Dari perolehan suara tertinggi di dapil VII ini bisa dipastikan elektibilitas Sugiri Sancoko masih tinggi. Selain itu Sugiri Sancoko ini juga termasuk dalam pengurus NU di tingkat Provinsi berarti dirinya juga berpeluang untuk menggaet masa dari Nahdiyin yang notabene nya merupakan basis masa terbesar di Kabupaten Ponorogo.
Dengan program yang cukup mengena yaitu DUTA RT ( Dua Juta kusus untuk RT per tahun) dan MATA DUSUN ( Lima Juta untuk Dusun per tahun) nya ini telah menjadi lirikan tersendiri bagi kalangan masyarakat bawah kepada sosok Sugiri Sancoko yang juga seorang Seniman ini untuk melenggang ke kursi singgasana Keprabon di Kabupaten Ponorogo.
* Ketiga H Ipong Muchlissoni
Dia adalah Putra Daerah Asli Ponorogo, yang sukses ki Kalimantan Timur. Pengalaman politiknya tak perlu diragukan. Dia pernah menjabat Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kalimantan Timur sekaligus menjadi anggota DPRD Propinsi Kaltim 2 periode, 1999-2004 dan 2004-2009.
Pada saat terjadi polemik di tubuh PKB pada tahun 2009, Ipong pun tergusur dab pada tahun 2010 Ipong maju sebagai kandidat Walikota Samarinda dengan kendaraan PDI Perjuangan berpasangan dengan Eddy Kurniawan, namun rupanya dia belum beruntung.
Akhirnya pada 2012, Namanya kembali muncul kembali menjadi ketua DPW bersama partai Gerindra hingga sekarang.
Dan kali ini, setelah 2 kali gagal di Kaltim, H Ipong Muchlissoni dipastikan akan maju di Pilkada Ponorogo. Dengan tekatnya balik kampung dan slogan Emoh Ngapusi, Emoh Korupsi, dan program unggulanya 1 desa 300 juta per tahun. Ini akan me jadi peluang bagi ipong untuk mengantarnya ke Singgasana Kabupaten Ponorogo.
Dari ketiga calon inilah nantinya yang diprediksi oleh Mbah Dul Menyan akan bersaing ketat. Menurut trawangannya ketiga kandidat tersebut sama sama mempunyai peluang besar untuk duduk di Singgasana Keprabon tanah Wengker ini. Namun semuanya masih akan ditrawang lebih lanjut oleh Mbah Dul Menyan, karena menurutnya saat ini masih gelap.
Dia hanya berpesan agar seluruh masyarakat Ponorogo lebih cermat dalam memilih calon Pemimpin. Menyesal hari ini akan membawa masyarakat ponorogo menyesal selama lima tahun mendatang. (TKR-MIS)